Selasa, 10 Maret 2015

Ratusan Kerbau Mengamuk Ratusan Hektar Tanaman Warga Rusak

MENGAMUK : Ratusan Kerbau di Nagari Sipungkur mengamuk, terlihat kerbau yang ada.
Dharmasraya - Ratusan kerbau mengganas di Nagari Sipangkur, Kecamatan Tiumang.Tanaman masyarakat berupa karet, padi dan tanaman lainnya kerap diserang kerbau.Sudah puluhan juta rupiah masyarakat dirugikan akibat kerbau yang tidak dipelihara dengan baik.Jika tidak diatasi, serangan kerbau ini dikhawatirkan dapat menyulut konflik antar warga.
Walinagari Sipangkur, M. Rasyid usai shalat Jumat bersama Bupati Adi Gunawan menyebutkan, setiap malam ladang milik warga Sipangkur yang berlokasi di seberang Sungai Batanghari kerap mendapat serangan kerbau. Tanaman-tanaman muda seperti sayuran, ubi, karet dan sawit yang baru ditanam ludes dibuatnya.“Hampir tiap hari saya menerima laporan dari warga soal itu.Sampai saat ini kami belum bisa memberi solusi,” kata Rasyid.Ia menyebut, sudah puluhan bahkan ratusan juta warga Sipangkur dirugikan akibat serangan ternak kerbau yang belum diketahui pemiliknya itu.
Pantauan Dhameks di lapangan, sejumlah wilayah dinilai cukup rawan terhadap serangan ternak kerbau.Ratusan kerbau dilepas begitu saja oleh pemiliknya tanpa digembalakan, apalagi diberi tali atau diikat.Celakanya, terkadang si pemilik juga kerap melepas kerbaunya pada malam hari.Satu malam saja kerbau-kerbau menyerang, bisa dua atau tiga hektar tanaman sawit dan karet yang baru ditanam rusak.Belum lagi kalau musim kesawah, bisa menghabiskan padi puluhan hektar semalam.
Kawasan-kawasan yang rawan dengan kerbau lepas ini antara lain Nagari Gunung Medan dan sekitarnya, Nagari Siguntur dan sekitarnya, Nagari Koto Nan Ampek Dibawuah dan sekitarnya. Di kawasan tersebut ratusan bahkan ribuan kerbau dilepas pemiliknya dan mencari makan di sehiliran rimba.Tidak jarang kerbau-kerbau tersebut masuk ke ladang dan parak-parak masyarakat. Tidaklah mengherankan jika sebagian masyarakat menganggap kerbau ini justeru merupakan hama tanaman, bukan ternak peliharaan.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Dharmasraya, H. Adi Gunawan, minta agar nagari-nagari yang memiliki tingkat kerawanan tinggi terhadap serangan ternak kerbau, membuat peraturan nagari (Perna) tentang  penertiban ternak kerbau lepas. “Panggil tokoh-tokoh masyarakat, ajak musyawarah, buat peraturan nagari dan konsultasikan dengan jajaran kepolisian.Persempit ruang gerak para pemilik kerbau yang tidak mau tahu dengan lingkungannya.Berikan mereka sangsi tegas.Kepolisian akan turut menegakkkan Perna ini,” sebut Adi Gunawan.

Kepada Asisten Pemerintahan, Drs. Irsyad, MM., beserta jajarannya agar memberikan bimbingan dan memberikan fasilitasi penyusunan Perna bagi nagari-nagari yang membutuhkan. Jangan hanya berupa pelatihan, namun juga hadir dalam acara perumusan dan penetapannya.Banyak Perna harus dilahirkan, seperti pelarangan penambangan liar, pelarangan peracunan ikan, pelarangan perjudian dan maksiat dan lainnya. (tim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar