Selasa, 10 Maret 2015

Bidik Program Pengembangan Budidaya Perikanan


Gulirkan Setiap Tahun Program Cetak Kolam untuk 15 Pokdakan
Kabupaten Dharmasraya memiliki potensi yang cukup bagus dalam pengembangan budidaya perikanan. Hal itupun telah didorong oleh Pemerintah Kabupaten Dharmasraya melalui Dinas Peternakan dan Perikanan dengan menggulirkan program cetak kolam secara gratis sejak beberapa tahun belakangan bagi para peternak ikan yang tergabung dalam Kelompok Budidaya Perikanan (Pokdakan), berikut dengan bantuan bibit ikan. Puluhan hektar kolam ikan baru pun dicetak setiap tahunnya. Namun sayang, upaya pemerintah daerah dalam mendorong budidaya perikanan belum membuahkan hasil sesuai harapan. Persoalan ketidakmampuan pokdakan dalam memenuhi kebutuhan pakan ikan, masih menjadi permasalahan utama yang membutuhkan pemecahan.
DHARMASRAYA EKSPRES / PULAU PUNJUNG
CETAK KOLAM : Program cetak kolam tiap tahunnya digulirkan oleh Pemerintah Kabupaten Dharmasraya, salah satu cetak kolam ikan yang ada.
Kepala Disnakkan Kabupaten Dharmasraya, Yose Sudarso, menuturkan, rata-rata setiap tahunnya pemerintah daerah menggulirkkan program cetak kolam untuk 15 pokdakan, dengan luas cetak kolam mencapai 15 hingga 20 hektar. Selain diberikan bantuan cetak kolam, pokdakan juga diberikan bantuan benih ikan untuk memulai usaha. Namun demikian, hal itu belum cukup membantu para peternak ikan untuk menjalankan usaha budidaya ikan secara maksimal, terutama sekali bagi peternak yang memiliki modal kecil. Meskipun telah dibantu dengan penyediaan kolam dan juga bibit, sebagian besar para peternak belum begitu mampu untuk memenuhi kebutuhan pakan yang memang menjadi salah satu hal yang menentukan keberlangsungan usaha budidaya ikan. "Sehingga para peternak masih membutuhkan bantuan modal, khususnya untuk memenuhi kebutuhan pakan ikan," ujar Yose.
Akibat ketidakmampuan peternak dalam memenuhi pakan tersebut, kata Yose, sangat berpengaruh pada hasil produksi. "Ikan yang semestinya bisa dipanen dalam jangka waktu 3 hingga 4 bulan, justru tidak bisa dilakukan. Dan bila dihitung secara rata-rata, para peternak kita ini pada umumnya hanya mampu menghasilkan produksi ikan 2 hingga 3 ton pertahun. Padahal, bila pakan yang diberikan sesuai dengan anjuran, peternak bisa memproduksi hingga 10 ton pertahunnya," terang Yose. 

Menurut Yose, bantuan pakan ikan untuk pokdakan memang ada. Namun itu dalam jumlah yang sangat minim sekali. Seperti di tahun 2014 lalu, pemerintah pusat ada mengalokasikan bantuan pakan untuk lima kelompok, dengan nilai Rp 35 juta perkelompok. "Jumlah itu kecil bila untuk satu kelompok, bayangkan bila satu orang anggota kelompok mempunyai 10 kolam, tentu jumlah itu belum mencukupi," ungkapnya.
Untuk membantu para pokdakan, sebut Yose, pihak Disnakkan juga sudah pernah memfasilitasi untuk perolehan bantuan modal melalui bank. "Itu sudah kita coba pada tahun 2010, ada salah satu kelompok yang diberikan pinjaman modal, namun macet. Sehingga pihak bank tidak mau lagi memberikan pinjaman. Hingga saat ini kita juga masih melakukan pendekatan dengan pihak bank untuk pengucuran kredit bagi pokdakan, seperti kucuran bagi para peternak sapi melalui KKPE dan KUPS. Namun hingga kini masih belum ada respon," paparnya.
Tidak itu saja, imbuh Yose, upaya lain yang telah dilakukan adalah dengan pengusulan dana untuk pengadaan pakan ikan melalui APBD. "Namun, mungkin karena keterbatasan anggaran daerah kita, usulan itu tidak diakomodir. Sehingganya, sokongan dana dari pihak ketiga memang cukup sangat diharapkan untuk membantu pokdakan-pokdakan yang ada ini," tutur Yose.

Saat ini, kata Yose, Disnakkan juga tengah melakukan survei terhadap jenis-jenis ikan, yang pakan ikannya bisa didapatkan dengan mudah. Salah satunya yaitu jenis ikan dengan pakan hijauan. "Kita sudah ada survei ke beberapa daerah yang membudidayakan ikan dengan pakan hijauan ini, seperti salah satunya di daerah Jambi, meskipun sebenarnya ikan itu tetap ada diberikan makanan pokok berupa pelet. Inilah nanti yang ingin kita coba kembangkan di Dharmasraya nantinya," pungkas Yose.(***) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar