Rabu, 11 Maret 2015

Delapan Nagari Berkompetisi

Delapan nagari unggulan delapan kecamatan, akan berkompetisi di tingkat Kabupaten Sijunjung untuk menjadi yang terbaik pada tahun 2015 ini.
Kedelapan nagari itu, Sumpur Kudus (unggulan Kecamatan Sumpur Kudus) Palaluar (unggulan Koto VII), Muaro Takung (Kamang Baru), Buluh Kasok (Lubuk Tarok), Koto Baru (IV Nagari), Batu Manjulur (Kupitan), Silokek (Sijunjung) dan Nagari Timbulun (unggulan Kecamatan Tanjung Gadang).
“Penilaian tingkat kabupaten, rencananya dimulai 23 Maret mendatang,” kata kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Nagari (BPMPN) Kabupaten Sijunjung;  Medison didampingi Kabid Pemerintahan Nagari; Gafrialdi, di ruang kerjanya, Senin (9/3).
Sebagaimana tahun lalu tata cara penilaian nagari pada tahun 2015 ini juga dibagi menjadi tipe A dan tipe B. Yang masuk tipe A, adalah nagari yang wilayahnya cukup luas, penduduknya ramai. Nagari tipe B, wilayah kecil, penduduk sedikit.
Sesua ketentuan itu, nagari yang masuk tipe A adalah Sumpur Kudus, Palaluar, Muaro Takung, Buluh Kasok dan Koto Baru. Yang masuk tipe B, Batu Manjulur, Silokek dan Nagari Timbulun.
Disamping mempercepat pelaksanaan pembangunan, tujuan membedakan  klasifikasi nagari pada penilaian, adalah untuk memberi kesempatan terhadap nagari unggulan kecamatan untuk meraih juara di tingkat kabupaten, karena pada tiap tipe dipilih juara I sampai juara III.
Hadiah yang disiapkan Pemkab Sijunjung untuk nagari terbaik I tipe A Rp26 juta, terbaik II Rp12 juta dan terbaik III Rp8,5 juta. Sedangkan terbaik I tipe B Rp10 juta, terbaik II Rp6 juta dan terbaik III Rp4 juta. Hadiah juga dilengkapi dengan piala dan piagam penghargaan.
Di sisi lain Medison menjelaskan, sesuai peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2007, tentang penyelenggaraan perlombaan desa dan kelurahan, indikator yang dinilai meliputi berbagai bidang. Antara lain pendidikan, kesehatan, partisipasi dan ekonomi masyarakat, keamanan dan ketertiban, pemerintahan, lembaga kemasyarakatan dan pemberdayaan kesejahtraan keluarga.
Disamping itu juga dinilai inisiatif dan kreatifitas dalam percepatan keberdayaan masyarakat dan pemerintah nagari, tingkat kepatuhan dan ketaatan masyarakat terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, keberhasilan dalam pelaksanaan program pembangunan serta kinerja walinagari bersama masyarakat untuk percepatan keberdayaan masyarakat dan penguatan pemerintah nagari.

“Karena tujuan pemilihan nagari berprestasi untuk mengetahui hasil pembangunan yang telah dilaksanakan, kita berharap dalam penilaian, walinagari dan masyarakat menjelaskan fakta dan kenyataan yang ada, jangan merekayasa data,” harap Medison dan Gafrialdi.(ist)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar