Delapan
 nagari unggulan delapan kecamatan, akan berkompetisi di tingkat 
Kabupaten Sijunjung untuk menjadi yang terbaik pada tahun 2015 ini.
Kedelapan nagari itu, Sumpur Kudus 
(unggulan Kecamatan Sumpur Kudus) Palaluar (unggulan Koto VII), Muaro 
Takung (Kamang Baru), Buluh Kasok (Lubuk Tarok), Koto Baru (IV Nagari), 
Batu Manjulur (Kupitan), Silokek (Sijunjung) dan Nagari Timbulun 
(unggulan Kecamatan Tanjung Gadang).
“Penilaian tingkat kabupaten, rencananya
 dimulai 23 Maret mendatang,” kata kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat 
dan Pemerintahan Nagari (BPMPN) Kabupaten Sijunjung;  Medison didampingi
 Kabid Pemerintahan Nagari; Gafrialdi, di ruang kerjanya, Senin (9/3).
Sebagaimana tahun lalu tata cara 
penilaian nagari pada tahun 2015 ini juga dibagi menjadi tipe A dan tipe
 B. Yang masuk tipe A, adalah nagari yang wilayahnya cukup luas, 
penduduknya ramai. Nagari tipe B, wilayah kecil, penduduk sedikit.
Sesua ketentuan itu, nagari yang masuk 
tipe A adalah Sumpur Kudus, Palaluar, Muaro Takung, Buluh Kasok dan Koto
 Baru. Yang masuk tipe B, Batu Manjulur, Silokek dan Nagari Timbulun.
Disamping mempercepat pelaksanaan 
pembangunan, tujuan membedakan  klasifikasi nagari pada penilaian, 
adalah untuk memberi kesempatan terhadap nagari unggulan kecamatan untuk
 meraih juara di tingkat kabupaten, karena pada tiap tipe dipilih juara I
 sampai juara III.
Hadiah yang disiapkan Pemkab Sijunjung 
untuk nagari terbaik I tipe A Rp26 juta, terbaik II Rp12 juta dan 
terbaik III Rp8,5 juta. Sedangkan terbaik I tipe B Rp10 juta, terbaik II
 Rp6 juta dan terbaik III Rp4 juta. Hadiah juga dilengkapi dengan piala 
dan piagam penghargaan.
Di sisi lain Medison menjelaskan, sesuai
 peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2007, tentang 
penyelenggaraan perlombaan desa dan kelurahan, indikator yang dinilai 
meliputi berbagai bidang. Antara lain pendidikan, kesehatan, partisipasi
 dan ekonomi masyarakat, keamanan dan ketertiban, pemerintahan, lembaga 
kemasyarakatan dan pemberdayaan kesejahtraan keluarga.
Disamping itu juga dinilai inisiatif dan
 kreatifitas dalam percepatan keberdayaan masyarakat dan pemerintah 
nagari, tingkat kepatuhan dan ketaatan masyarakat terhadap peraturan 
perundang-undangan yang berlaku, keberhasilan dalam pelaksanaan program 
pembangunan serta kinerja walinagari bersama masyarakat untuk percepatan
 keberdayaan masyarakat dan penguatan pemerintah nagari.
“Karena tujuan pemilihan nagari 
berprestasi untuk mengetahui hasil pembangunan yang telah dilaksanakan, 
kita berharap dalam penilaian, walinagari dan masyarakat menjelaskan 
fakta dan kenyataan yang ada, jangan merekayasa data,” harap Medison dan
 Gafrialdi.(ist)
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar