Rabu, 04 Maret 2015

Pemkab Adakan Dzikir Bersama

SIJUNJUNG - Rangkaian dari berbagai kegiatan yang diselenggarakan pemerintah daerah untuk memeriahkan peringatan hari jadi Kabupaten Sijunjung ke-66 tahun 2015, Jumat (27/2) dilaksanakan zikir bersama, di halaman Kantor Bupati.
Zikir bersama yang diawali dengan pembacaan Kalam Illahi dan salitilawah oleh pegawai Bagian Kesra Setdakab Sijunjung, Safriwandi dan Citra Dewi serta dipandu dan diisi dengan ceramah agama oleh ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Padang Panjang, H. Syabudin, diikuti Bupati H. Yuswir Arifin Datuak Indo Marajo, ketua DPRD Mukhlis Rasyid, Muspida, Sekdakab A.T. Rohendi, pejabat teras Pemkab, kepala SKPD serta seluruh pejabat dan pegawai yang berkantor di Muaro Sijunjung.
Syabudin dalam ceramahnya mengatakan, dengan banyak berzikir dan mengingat Allah SWT, akan tercipta ketenangan jiwa, ketentraman batin dan kedamaian dalam berpikir.
Disamping itu, orang yang selalu berzikir dan mengingat Allah, selalu ingat akan dirinya. Sebaliknya, orang yang lupa kepada Allah, lupa akan dirinya. Orang yang lupa kepada Allah dan terhadap diri, orang tersebut akan dikendalikan oleh setan. Bila sudah dikendalikan oleh setan,  perbuatannya buruk dan jelek serta mengandung dosa.
“Karena itu, mari kita perbanyak berzikir dalam setiap kesempatan, terutama selesai mendirikan shalat wajib. Lebih diutamakan setelah menunaikan Shalat Tahjud pada sepertiga malam,” imbau Syabudin kepada pejabat dan pegawai Pemkab Sijunjung yang memadati halaman Kantor Bupati.
“Karena banyak berzikir dan mengingat Allah SWT, orangtua kita dahulu tidak pernah kesurupan. Tapi lantaran zikir anak-anak dan remaja sekarang HP, facebook dan twiter, kini ditambah dengan batua akiak, mereka sering ke surupan di sekolahnya,” ulas Syabuddin disambut gelak tawa oleh hadirin.
Namun, meski dengan banyak berzikir dan mengingat Allah SWT, akan tercipta ketenangan jiwa dan ketentraman batin, Allah SWT tidak menganjurkan hambahnya menghabiskan waktu untuk berzikir, tapi harus diimbangi dengan berpikir.
Sebab, orang yang kerjanya hanya berzikir, berbahaya terhadap kehidupannya. Sebaliknya orang yang hanya berpikir tanpa berzikir, juga berbahaya terhadap kehidupannya di Akhirat. “Untuk itu, mari kita seimbangkan berzikir dengan berpikir, supaya kita selamat hidup di dunia dan di Akhirat,” ajak Syabudin.(ist)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar