DHARMASRAYA - Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (Dispertahort) Kabupaten Dharmasraya memprogramkan pembangunan 5 unit embung. Pembangunan embung tersebut guna mengairi lahan persawahan milik petani.
“Satu embung dianggarkan senilai Rp 90 juta, yang dananya berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK),” ungkap Kepala Dispertahort Kabupaten Dharmasraya, Afdal JP Tamsin, saat dikonfirmasi Dharmasraya Ekspres kemarin.
Dikatakannya, pembangunan 5 unit embung tersebut dipusatkan di wilayah sentra produksi padi. Diharapkan dengan embung itu nantinya dapat mengatasi kekeringan lahan persawahan petani di musim kemarau.
“Sarana prasana pertanian itu akan terus dikembangkan guna mendongkrak produksi pertanian di Dharmasraya ini. Dan kita berharap tak ada lagi petani yang alih fungsi lahan sawah jadi perkebunan,” sarannya.
Selain itu lanjut Afdal, pihaknya juga akan merevitalisasi sungai-sungai kecil, atau parit di wilayah produksi padi untuk mengairi lahan perswahan. “Kita akan mendam sungai kecil atau parit untuk mengairi lahan peratanian. Direncanakan sebanyak 9 unit,” jelas Afdal.
Afdal berharap dengan program pembangunan embung dan revitasliasi sungai kecil dan parit tersebut kedepannya dapat lebih mendongkrak produksi padi di Kabupaten Dharmasraya ini.
“Setiap tahun, rata-rata produksi padi di Dharmasraya meningkat 5 persen. Buktinya tahun 2013 produksi padi sekitar 60 ribu ton perhektar, dan tahun 2014 sebasar 62 ribu ton. Sementara tahun ini ditargetkan 68 ribu ton,” tandasnya.(ra)
“Satu embung dianggarkan senilai Rp 90 juta, yang dananya berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK),” ungkap Kepala Dispertahort Kabupaten Dharmasraya, Afdal JP Tamsin, saat dikonfirmasi Dharmasraya Ekspres kemarin.
Dikatakannya, pembangunan 5 unit embung tersebut dipusatkan di wilayah sentra produksi padi. Diharapkan dengan embung itu nantinya dapat mengatasi kekeringan lahan persawahan petani di musim kemarau.
“Sarana prasana pertanian itu akan terus dikembangkan guna mendongkrak produksi pertanian di Dharmasraya ini. Dan kita berharap tak ada lagi petani yang alih fungsi lahan sawah jadi perkebunan,” sarannya.
Selain itu lanjut Afdal, pihaknya juga akan merevitalisasi sungai-sungai kecil, atau parit di wilayah produksi padi untuk mengairi lahan perswahan. “Kita akan mendam sungai kecil atau parit untuk mengairi lahan peratanian. Direncanakan sebanyak 9 unit,” jelas Afdal.
Afdal berharap dengan program pembangunan embung dan revitasliasi sungai kecil dan parit tersebut kedepannya dapat lebih mendongkrak produksi padi di Kabupaten Dharmasraya ini.
“Setiap tahun, rata-rata produksi padi di Dharmasraya meningkat 5 persen. Buktinya tahun 2013 produksi padi sekitar 60 ribu ton perhektar, dan tahun 2014 sebasar 62 ribu ton. Sementara tahun ini ditargetkan 68 ribu ton,” tandasnya.(ra)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar