Menjadi
kepala daerah ternyata bisa membuat seseorang pandai dan mengerti banyak hal.
Demikianlah Bupati Dharmasraya Ir. H. Adi Gunawan. Jika pada masa-masa proprov
bulan lalu beliau fasih dan mengerti permasalahan olah raga. Demikian pula
dalam berbagai kesempatan acara birorasi kala beliau dengan lancar membahas
masalah perekonomian, pendidikan, sosial,
politik, budaya dan apa lagi masalah pertanian, kali ini Bupati Dharmasraya
menjadi seorang trainer . Seperti apa saat Bupati memberikan motivasi kepada
para mahasiswa ?
Sabtu
(24/01) di saat pegawai Kantor Bupati berlibur menghabiskan waktu dengan
keluarga, Bupati humanis ini
masih menyempatkan diri menjadi seorang trainer. Hal ini dilakukannya saat
menjadi pembicara dalam seminar
Bedah Kampus Dan Training
(Impian Dan Idaman) yang diadakan Forum Mahasiswa Islam Dharmasraya (FORKIMAS)
di Aula Sekola Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES DHARMASRAYA) Jalan Lintas Sumatera
Koto Padang.
Di
hadapan ratusan siswa kelas III SMA se
Kabupaten Dharmasraya, Bupati membebeberkan pengalamannya saat masih muda
hingga berhasil menjadi orang nomor satu di daerah mekar ini. Menurut Bupati
tidak ada yang kebetulan di dunia ini, jika ingin berhasil kelak maka harus
dimulai dari dini. “sebuah bangunan akan kokoh jika pondasinya kuat, oleh
karena itu belajarlah dengan sungguh-sungguh sedari dini” Ujar Bupati.
Bupati
mengingatkan status sosial orang tua tidak akan menjamin keberhasilan kalau
masa mudanya digunakan untuk hal-hal yang sia-sia. “Kaya benarpun orang tua
saat ini, belum tentu akan bertahan selamanya. Pejabat benarpun orang tua kita
saat ini belum tentu dapat menolong kita kelak”, ujar bupati.
“Jangan
salahkan orang luar
mendapatkan posisi di sini (Dharmasraya-red) jika kita sendiri tidak mau
membekali diri dengan kompetensi dan keterampilan” , tambahnya lagi.
Selain
itu bupati berpesan kepada siswa yang ingin melanjutkan pendidikan agar memilih
jalur dan disiplin ilmu yang diminatinya. “jangan sampai mengikuti paksaan
orang tua karena menginkan kita menjadi seperti ini seperti itu, itu akan membebani
diri sendiri, biarkankanlah mengalir apa adanya, kalau takdir mengatakan kita
menjadi sesuatu maka itu akan terjadi sendiri”, Tukas bupati.
Bupati
mencontohkan dirinya sendiri saat memilih Fakultas Pertanian karena beliau
bercita-cita menjadi seorang petani. “Idealnya saya jadi petani atau paling
tidak berkecimpung di dunia pertanian akan tetapi nasib berkata lain, justru
saya jadii bupati ” tambah bupati.
“Prinsip
itu jugalah yang terapkan bagi anak-anak di rumah, saya mempunyai anak yang
menempuh pendidikan di tiga kota, semua atas keinginan pilihan dan keinginan
mereka (baca :
anak-anak) sendiri, mereka pasti menginginkan yang terbaik buat diri sendiri,
karena mereka lah yang menjalani kehidupan ini. Sebagai orang tua kami hanya
berhak mengarahkan dan memfasilitasi agar tidak melenceng dari tujuan” pungkas
bupati.
Gaya
penyampaian bupati yang ringan, sederhana namun kaya makna , gesture yang
bersahabat, serta sesekali diiringi candaan membuat waktu 1 jam penyampaiannya
terasa sangat singkat.
Selesai
memberi training bupati dan rombongan melanjutkan perjalanan dalam rangka
peresmian Pamsimas di Jorong Pinang
Makmur Kecamatan Timpeh. (sumber media center)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar