Selasa, 10 Maret 2015

Pemkab Siap Realisasikan Keinginan Masyarakat

DHARMASRAYA - Pemerintah Kabupaten Dharmasraya siap merealisasikan keinginan masyarakat Kecamatan Asam Jujuhan untuk memiliki Sekolah Menengah Atas (SMA) di wilayah tersebut. Maka dari itu, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Dharmasraya menantang masyarakat Kecamatan Asam Jujuhan untuk menyediakan lahan.
Keberadaan sekolah menengah atas memang dibutuhkan warga, mengingat populasi penduduk dan program pemerintah untuk menuntaskan pendidikan dan buta aksara.
“Asal ada lahan yang bisa dan cocok, silahkan beri tahu kami. Insya Allah, kita akan bangun SMA di sana. Pemerintah begitu respon dengan pendidikan. Apalagi, Asam Jujuhan belum mempunyai sekolah menengah atas,” ungkap Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, Andiko Jumarel kepada Dharmasraya Ekspres baru-baru ini.
Menurut Andiko, syarat utama untuk mendirikan sekolah harus ada areal (lahan) minimal 1 hektare. Keberadaan lahan dilengkapi dan diperkuat oleh sertifikat tanah. Bila syarat itu ada dan lengkap, pihaknya segera berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan di Jakarta. Pemerintah tidak asal mau membangun, apalagi tak memiliki syarat yang ditentukan tersebut. Oleh karena itu diharapkan masyarakat mencari peluang untuk membangun SMAN, supaya sarana pendidikan di kecamatan itu lengkap.
“Selain Asam Jujuhan, juga Kecamatan Padang Laweh dan Tiumang yang belum mempunyai sekolah menengah atas. Makanya, diminta peluang dan kerjasama dari masyarakat,” harapnya.
Effendi dan Marzuki, pemuka masyarakat Kecamatan Asam Jujuhan mengemukakan, kebutuhan pendidikan setingkat SMAN dibutuhkan saat ini. Ia meminta kepada Bupati Adi Gunawan agar didirikan sekolah jauh (sekolah gendong) tahun ajaran baru ini. Kebutuhan akan SMAN di Asam Jujuhan, disambut baik bupati. Bahkan, kepala daerah pilihan rakyat itu, meminta Camat Darul Kutni untuk bisa menjamin mencari siswa bagi satu kelas sebanyak 30 siswa.
“Kalau pak camat sanggup, maka kita akan beri sekolah jauh di Asam Jujuhan,” kata Bupati.
Masyarakat sudah lama merindukan pendidikan setingkat SMA. Selama ini, baru sekolah setingkat SD hingga SMP yang ada di wilayah itu, sementara sulitnya melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, karena akses dan jarak tempuh ke wilayah lain sangat jauh, ‘memaksa’ anak putus sekolah dan tak melanjutkan pendidikannya.

“Selama ini hanya sampai SMP saja. Kami berharap keinginan masyarakat terjawab,” tandasnya.(ra)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar