Pemerintah Kabupaten
Dharmasraya terus melakukan yang terbaik untuk pembangunan di Dharmasraya, saat
ini dari sector pertanian. Dimana pemerintah menggenjot untuk masyarakat
memanfaatkan lahan tidur, seperti apa pemanfaatan yang dilakukan oleh
masyarakat terhadap lahan tidur?
Roni
Aprianto - Dharmasraya Ekspres
Sedikitnya 40 hektar lahan
tidur dimanfaatkan oleh warga kenagarian Sitiung sebagai tempat bercocok tanam.
Hal tersebut dampak dari proyek normalisasi pembuangan air yang dilaksanakan
oleh Pemerintah Daerah tahun 2013 lalu.
“Sebelumnya lahan tersebut
merupakan rawa. Alhamdulillah sejak diluncurkanya proyek normalisasi pembuangan
air itu, 40 hektar lahan sudah bisa kami fungsikan untuk bercocok tanam,”
ungkap Sekretaris Nagari Sitiung, Amin Yarham di sela-sela kunjungan Bupati
Dharmasraya, Ir.H.Adi Gunawan ke lokasi tersebut baru-baru ini.
Menurut Amin Yarman, rawa
tersebut lebih kurang seluas 100 hektar. Akan tetapi baru bisa dimanfaatkan
seluas 40 hektar, karena sebagian lagi masih terlalu dalam untuk dijadikan
lahan pertanian sawah.
“Sebelumnya hingga tahun 80-an,
lahan tersebut sempat dijadikan warga sebagai lahan pertanian. Namun karena
terlalu dalam dan berisiko, lahan tersebut ditinggakan oleh warga. Ditambah
lagi dengan dibukanya lahan pertanian diseberang sungai batanghari.
Alhamdulillah berkat proyek normaliasi itu, lahan yang selama ini ditinggal
kembali bisa difungsikan,” sebutnya.
Dikatakannya, sejalan dengan
proyek normaliasi tersebut juga dilaksanakan program cetak sawah baru seluas 77
hektar. Namun karena rawanya terlalu dalam hanya terealiasasi 30 hektar.
“Dari 40 hektar lahan tersebut
tidak seluruhnya dimanfaatkan sebagai lawan sawah, sebagian difungsikan untuk
bertanam jagung. Kami bersyukur lahan tidur itu sudah bisa dimanfaatkan warga
guna peningkatakan taraf perekonomian,” tandasnya. (***)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar