![]() |
Pantauan Dharmasraya Ekspres di lapangan, kebanyakan yang membuka lapak di pinggiran jalan itu adalah pedagang buah. Tidak jauh berbeda dengan waktu sebelumnya, yang memang banyak didominasi oleh pedagang buah. Sampah berserakan dan kesemrawutan tentunya akan kembali terlihat di ruas jalan yang menjadi wilayah pintu gerbang Sumatera Barat bagian selatan itu.
Salah seorang warga Sungai Rumbai, Yudi, berpendapat, nampaknya memang para pedagang kaki lima yang tidak memiliki kesadaran untuk mendukung pemerintah, khususnya dalam hal penataan kota di Sungai Rumbai. "Padahal, penataan kota yang baik akan memberi pengaruh dalam penilaian Adipura yang akan diikuti Dharmasraya nantinya. Kalau daerah kita dapat piala Adipura, tentunya yang akan merasa bangga juga kita selaku warga. Semestinya kita harus sama-sama mendukung pemerintah dalam hal ini," ujar Yudi.
Sementara itu, berdasarkan informasi dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Dharmasraya beberapa waktu lalu, pembangunan jalan dua jalur di wilayah Sungai Rumbai akan kembali dilanjutkan. Di mana tahun ini, pemerintah pusat kembali mengucurkan dana senilai Rp 1,6 milyar untuk melanjutkan pembangunan jalan dua jalur tersebut. Untuk itu, bagi warga yang membangun di daerah milik jalan, untuk dapat beralih ke posisi aman.
"Sebab pasti bakal kita gusur, dan tidak ada istilah ganti rugi. Makanya kami mengimbau kepada pemerintah nagari dan juga kecamatan, sebelum jalan tersebut dikerjakan oleh rekanan, agar memberikan pengertian kepada warga untuk membersihkan lokasi tersebut," pungkas Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Dharmasraya, Junaidi Yunus.(azh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar