Senin, 16 Februari 2015

Melihat Beberapa Program Dinas Kesehatan Fokus Tekan Angka Kematian Ibu, Persiapkan Beberapa Program


Beberapa program dari Dinas Kesehatan Kabupaten Dharmasraya telah dilakukan dan sangat dirasakan oleh masyarakat Kabupaten Dharmasraya, salah satu program yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan yakni memfokuskan tekan kematian ibu. Apa-apa aja program Dinkes dalam menekan angka kematian ibu
 
Dharmasraya Ekspres – Pulau Punjung
 
Mengingat masih tingginya angka kematian ibu yang disebabkan oleh penyakit, seperti TBC, gagal ginjal, dan pendarahan, tahun 2015 ini Dinas Kesehatan fokus tekan angka kematian ibu. Demikian disampaikan kepala Dinas Kesehatan Dharmasrayam, Erina, saat dikonfirmasi Dharmasraya Ekspres baru-baru ini di ruang kerjanya.

Dikatakannya, untuk menekan angka kematian ibu tersebut pihaknya telah mempersiapkan program dengan sistem informasi jejaring rujukan expanding maternal and neonatal survival. Jaringan manual rujukan, sistem komunikasi online ke rumah sakit, dari bidan praktik, bidan desa atau Puskesmas.

Menurutnya, saat ini pihaknya tengah menyiapkan tenaga operator untuk mengoperasikan jaringan tersebut. “Kita berharap program ini berjalan optimal,” kata Erina.

Katanya lagi, pemeriksaan ibu hamil mesti dilakukan secara berkala. Minimal empat kali selama dalam proses kehamilan, dan juga harus mengkonsumsi makanan yang bergizi. 
Guna memaksimalkan program tekan angka kematian ibu itu, pihaknya juga melakukan kerjasama dengan (Mobile Obstetrical Monitoring) Philips, untuk memeriksa ibu hamil. Guna memantau sera mengetahui resiko yang ada. Philips juga menyiapkan pelatihan untuk tenaga, bidan kit, aplikasi jaringan, yang online dengan tenaga kesehatan.

Pemeriksaan kehamilan berlangsung selama 7 kali dengan pemeriksaan USG selama 2 kali dalam tiga bulan pertama, 1 kali tiga bulan kedua dan 1 kali tiga bulan ke tiga. Wilayah kerja di Puskesmas Koto Baru dan Koto Besar.

“Yang jelas, diupayakan melaksanakan kerjasama ini sebaik mungkin,” katanya.

Disinggung persalinan melalui dukun, Erina mengatakan masih ada. Untuk persalinan dengan dukun di Kecamatan IX Koto dan Asam Jujuhan, masih dianut masyarakat. Jumlah dukun beranak sekitar 95 orang.

“Meski begitu, dukun beranak dibekali dengan ilmu pengetahuan, dengan program kemitraan. Jadi di saat ibu melahirkan, dukun hanya berperan sebagai pendamping persalinan,” tandasnya. (***)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar