Beberapa program dari Dinas Kesehatan Kabupaten Dharmasraya telah dilakukan dan sangat dirasakan oleh masyarakat Kabupaten Dharmasraya, salah satu program yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan yakni memfokuskan tekan kematian ibu. Apa-apa aja program Dinkes dalam menekan angka kematian ibu
Dharmasraya Ekspres – Pulau Punjung
Mengingat masih tingginya angka
kematian ibu yang disebabkan oleh penyakit, seperti TBC, gagal ginjal, dan pendarahan,
tahun 2015 ini Dinas Kesehatan fokus tekan angka kematian ibu. Demikian
disampaikan kepala Dinas Kesehatan Dharmasrayam, Erina, saat dikonfirmasi
Dharmasraya Ekspres baru-baru ini di ruang kerjanya.
Dikatakannya, untuk menekan angka
kematian ibu tersebut pihaknya telah mempersiapkan program dengan sistem
informasi jejaring rujukan expanding maternal and neonatal survival. Jaringan
manual rujukan, sistem komunikasi online ke rumah sakit, dari bidan praktik,
bidan desa atau Puskesmas.
Menurutnya, saat ini pihaknya tengah
menyiapkan tenaga operator untuk mengoperasikan jaringan tersebut. “Kita
berharap program ini berjalan optimal,” kata Erina.
Katanya lagi, pemeriksaan ibu hamil
mesti dilakukan secara berkala. Minimal empat kali selama dalam proses
kehamilan, dan juga harus mengkonsumsi makanan yang bergizi.
Guna memaksimalkan program tekan
angka kematian ibu itu, pihaknya juga melakukan kerjasama dengan (Mobile
Obstetrical Monitoring) Philips, untuk memeriksa ibu hamil. Guna memantau sera
mengetahui resiko yang ada. Philips juga menyiapkan pelatihan untuk tenaga,
bidan kit, aplikasi jaringan, yang online dengan tenaga kesehatan.
Pemeriksaan kehamilan berlangsung
selama 7 kali dengan pemeriksaan USG selama 2 kali dalam tiga bulan pertama, 1 kali
tiga bulan kedua dan 1 kali tiga bulan ke tiga. Wilayah kerja di Puskesmas Koto
Baru dan Koto Besar.
“Yang jelas, diupayakan melaksanakan
kerjasama ini sebaik mungkin,” katanya.
Disinggung persalinan melalui dukun,
Erina mengatakan masih ada. Untuk persalinan dengan dukun di Kecamatan IX Koto
dan Asam Jujuhan, masih dianut masyarakat. Jumlah dukun beranak sekitar 95
orang.
“Meski begitu, dukun beranak dibekali dengan ilmu pengetahuan, dengan program kemitraan. Jadi di saat ibu melahirkan, dukun hanya berperan sebagai pendamping persalinan,” tandasnya. (***)
“Meski begitu, dukun beranak dibekali dengan ilmu pengetahuan, dengan program kemitraan. Jadi di saat ibu melahirkan, dukun hanya berperan sebagai pendamping persalinan,” tandasnya. (***)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar