Dharmasraya - Kontak langsung yang dibuka Bupati Dharmasraya, H. Adi Gunawan untuk menampung informasi terkait permasalahan yang dihadapi petani dalam rangka mensukseskan program ketahanan pangan betul-betul dibuktikan. Sejumlah kontak tani di Ranah Cati Nan Tigo yang minta bupati agar turut membantu menyelesaikan permasalahan di kelommpok tani masing-masing telah dipenuhi.
Di Jorong Lubuk Aur, Nagari Gunung Medan, Kecamatan Sitiung misalnya, bupati telah memenuhi harapan para petani di sana untuk mendapatkan saluran irigasi agar mereka bisa membuka sawah lebih luas lagi. Di Kelompok Tani Sungai Lomak, para petani ingin membuka semak belukar seluas 300 hektar untuk dijadikan sawah. Namun sebelumnya, mereka minta agar saluran irigasi tersier sebagai calon sumber air untuk sawah mereka bisa diperbesar dan dijadikan saluran skunder.
Melalui kontak taninya, Buyung, kelompok tersebut menyampaikan permasalahan itu kepada Bupati Adi Gunawan melalui SMS. Kemudian Bupati Adi Gunawan turun langsung ke lokasi kemarin setelah sebelumnya menerima SMS dari Buyung. Ia memobilisasi petugas dan instansi yang secara operasional memiliki tugas membangun irigasi. Di lapangan, bupati langsung memberi petunjuk dan menyetujui peningkatan saluran tersier menjadi saluran skunder. “Saya minta yang terkait sekarang berangkat ke Jambi untuk minta biaya pembangunanya ke Balai Air Jambi. Mereka yang bertanggungjawab membiayai semua,” kata Bupati.
Setelah mendapat persetujuan bupati, ternyata para petani di kawasan itu tidak hanya minta memperbesar saluran irigasi, namun mereka juga minta dibangunkan jalan usaha tani sepanjang tiga kilometer. Jika Pemkab Dharmasraya dapat membuatkan jalan tersebut, maka lokasi persawahan Kelompok Tani Sungai Lomak akan bisa diakses dari kawasan Sport Center. “Ini akan memudahkan kami mengangkut sarana produksi dan hasil panen nantinya,” kata Buyung di hadapan bupati. Namun untuk memenuhi keluhan para petani itu, bupati belum mau mengiyakan. “Ada kegiatan dulu, jalan itu soal geleng saja,” kelakar mantan Ketua Tim Pemekaran Kabupaten Dharmasraya itu.
Tidak hanya para petani di Lubuk Air yang mendapat kata setuju dari bupati. Rekan mereka di Jorong Padang Bintungan, Nagari Sialanggaung, Kecamatan Koto Baru, juga dibuat tersenyum lepas oleh jebolan Faperta Unand Padang ini. Pasalnya, para petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Sitiung Jaya dan Kelompok Tani Tirto Yoso ini juga minta saluran tersier yang mengairi sawah mereka diperbesar menjadi saluran sekunder. Sedikitnya 300 hektar lahan sawah milik kedua kelompok tani tersebut kerap mengalami kekurangan air bila musim puncak.
Hanya saja untuk kedua kelompok dari Nagari Sialanggaung ini sebelumnya telah ditetapkan sebagai penerima manfaat dari proyek Kementerian Pertanian. Oleh karenannya, jika permohonan dikabulkan tahun ini akan terjadi over bantuan. Oleh karena itu, Bupati Adi Gunawan memberikan dua opsi kepada mereka untuk memilih salah satu saja. Namun bupati tetap menjanjikan akan menjadikan saluran tersier di kedua kelompok tani menjadi saluran sekunder dan membangun jalan inspeksi yang juga akan digunakan untuk jalan usaha tani.
“Ini sawahnya sudah bagus, saya minta setelah masalah pengairannya bisa kita atasi, maka bapak-bapak harus dapat menerapkan teknologi pertanian ini secara sempurna. Dengan teknologi maka kita bisa meningkatkan produksi padi. Saya minta tahun ini target 6 ton perhektar dengan indek pertanaman 2 harus bisa dicapai oleh dua kelompok ini. Sanggup ya?” pinta Bupati. Dengan memenuhi untuk melihat langsung persoalan di kedua lokasi itu, maka bupati telah menepati janjinya untuk senantiasa hadir pada setiap masalah petani yang disampaikan kepadanya. (hms)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar