KOTO PADANG - Bila melewati Jalan Lintas Sumatera Kabupaten Dharmasraya saat ini, terutama sekali di daerah Kecamatan Koto Baru, kita pasti mendapati banyak pedagang buah duku yang berjejer di sepanjang jalan. Tak heran, karena memang, setiap kali musim duku datang, banyak warga yang beralih profesi menjadi pedagang buah duku dadakan.
Namun tidak demikian dengan Mak
Inang, yang juga adalah salah seorang pedagang buah di daerah Koto Padang
Kecamatan Koto Baru. Meskipun saat ini banyak yang menjadi pedagang buah duku
dadakan, namun Mak Inang tetap konsisten berjualan salak. Bahkan, profesi itu
telah ia lakoni bertahun-tahun.
Menurut pengakuan Mak Inang, penghasilan
yang ia peroleh dari menjual salak cukup lumayan untuk menambah penghasilan
keluarga. Bahkan kata Mak Inang, dengan menjual salak, juga mampu membantu
membiayai anak-anaknya sekolah.
"Saya tetap memilih menjual buah salak, meskipun sekarang sedang musim duku dan juga durian. Karena menurut saya, buah salak ini sifatnya tidak musiman, kita bisa berjualan kapan saja. Dan penghasilannya pun cukup melayan untuk menambah penghasilan keluarga, dan juga buat biaya anak sekolah," tutur Mak Inang.
"Saya tetap memilih menjual buah salak, meskipun sekarang sedang musim duku dan juga durian. Karena menurut saya, buah salak ini sifatnya tidak musiman, kita bisa berjualan kapan saja. Dan penghasilannya pun cukup melayan untuk menambah penghasilan keluarga, dan juga buat biaya anak sekolah," tutur Mak Inang.
Adapun, salak yang dijual oleh Mak
Inang adalah salak medan, yang dibandrol dengan harga Rp 10 ribu
perkilogram.(cr)
Makasih ya atas informasi yang diberikan sangat bermanfaat sekali untuk menambah pengetahuan
BalasHapussalam kenal dari
Cara membuat manisan kolang kaling