Selasa, 27 Januari 2015

300 KK Terbebas dari Kesulitan Air Bersih



TIMPEH - Sedikitnya 300 rumah di Kecamatan Timpeh, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, telah dibebaskan dari kesulitan memperoleh air bersih, menyusul diresmikannya Pamsimas oleh Bupati Dharmasraya, H. Adi Gunawan, Sabtu pekan lalu di Timpeh. Selain mendapatkan kemudahan memperoleh air bersih, masyarakat juga diuntungkan dengan biaya yang lebih murah.
“Dibanding memanfaatkan air sumur, lebih murah Rp 30 ribu sebulan. Jika mengambil air sumur biaya listrik sebulan mencapai Rp 130 ribu, sedangkan jika memanfaatkan Pamsimas hanya habis Rp 100 ribu listrik kami. Jadi lebih ringan Rp 30 ribu sebulan,” Kata Nuraini, ibu rumah tangga di Tabek Panybarangan, Kecamatan Timpeh kepada Bupati Adi Gunawan.
Selain itu, kebersihan dan kesehatan air juga lebih terjamin disbanding menggunakan air sumur yang kurang bersih.
Meski sebagian besar warga Timpeh, Khususnya di Nagari Tabek Panyubarangan dan Taratak Tinggi, namun masih ada warga lain yang masih belum menikmati layanan air bersih. Sedikitnya 80 buah rumah di Nagari Taratak Tinggi masih belum terjamah layanan Pamsimas. Menanggapi hal itu, Bupati Dharmasraya, H. Adi Gunawan minta, agar masyarakat mencari sumber air baku untuk memenuhi kebutuhannya. Jika sumber air baku sudah didapat, mereka disilahkan mengajukan permohonan pembangunan Pamsimas melalui Musrenbang Nagari, Kecamatan dan Kabupaten.
Program Pamsimas, menurut bupati, masih akan dilanjutkan hingga warga Timpeh mendapatkan sumber air yang bersih dan higienis. Apalagi di Timpeh banyak memiliki sumber air bersih yang sangat besar dan bisa dialirkan ke rumah-rumah warga secara gravitasi. Dengan demikian tidak membutuhkan teknologi tinggi dan biaya yang besar.
 “Asal mau bergotong royong dan mau merawat, Pamsimas kita akan sampai ke rumah masyarakat,” tukuk Adi Gunawan.
Ia menambahkan, untuk memelihara kelangsungan sumber air agar tetap besar, jernih dan sehat, masyarakat Timpeh diminta untuk memelihara kelestarian lingkungan. Tidak diperbolehkan lagi masyarakat membabat hutan di sekitar sumber air yang akan dimanfaatkan untuk sumber air minum. Jika di sekitar sumber air hutannya sudah gundul, maka masyarakat melalui ninik mamak sudah harus berupaya untuk menanami kembali kawasan tersebut dengan tanaman-tanaman kehutanan. SKPD terkait dengan kelestarian lingkungan diperintahkan untuk melakukan koordinasi guna membimbing masyarakat melastariakan lingkungan hutan mereka agar air tetap mengalir sampai jauh.
Untuk mendapatkan air bersih di Kabupaten Dharmasraya, peranan Pamsimas memang sangat besar. Dalam beberapa tahun terakhir ini sedikitnya sudah dibangun 87 Pamsimas yang tersebar di seluruh nagari di Kabupaten Dharmasraya. Namun banyaknya Pamsimas ini diakui masih belum menjangkau keseluruhan kebutuhan air bersih untuk semua masyarakat. Oleh karena itu keberadaan Pamsimas yang digerakkan oleh PNPM mandiri itu masih sangat diharapkan. (hms/ss)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar